Senin, 25 Oktober 2010

Tujuh Syarat Ibadah Khusyu'

     Shalat adalah bukti kepasrahan yang hakiki, yang dalam Islam disebut dengan ibadah mahdhoh. ada tujuh syarat  yang dapat disebut bahwa ibadah shalat yang khusyu', sehingga jika ketujuh syarat ini terpenuhi, jadilah dia orang yang telah beribadah dengan khusyu', jika tidak terpenuhi syarat yang tujuh, belum disebut ibadah shalatnya khusyu'. Imam Al-Ghozali menerangkan dalam kitabnya Ihya Ulumuddin tentang masalah atsaru a-isholah. Adapun  yang tujuh syarat itu adalah:
  1. Hudhurul Qolbi (hadir hati)
  2. Tafahhum (mengerti)
  3. Ta'dzim (hidmat)
  4. Haibah (kagum)
  5. Khouf (takut)
  6. Rojaa'un (berharap)
  7. Hayaa'un (malu)
1. Hudhurul Qolbi
     artinya menghadirkan hati, maksudnya adalah, ketika seseorang mengerjakan sesuatu, ia ingat yang dibutuhkan dari pekerjaannya, ingat bagaimana ia mengerjakannya dan ingat pula waktu yang dibutuhkan dalam satu pekerjaan.
     Seseorang yang akan melaksanakan sholat, ia harus menghadirkan hatinya, dengan itu ia akan ingat, "aku akan sholat apa, raka'atnya berapa, menghadap kemana dan yang akan disembah dalam sholat itu siapa".
     Apabila yang terjadi sebaliknya, maka orang itu tidak berhasil dalam sholatnya, begitupun dengan ibadah-ibadah yang lainnya, karena hatinya tidak hadir di tempat sholat dan tempat ibadah lainnya.
     Menghadirkan hati menjadi penting, untuk tidak berbuat salah atau meminimalisir perbuatan salah. Hati memegang peranan, jika hati hadir dia akan sadar, jika sadar dia tahu mana yang benar, mana yang salah, jika tahu benar salah, mustahil dia akan mengerjakan yang salah.
     Jika  ia berlaku salah akan mendapatkan dosa, ia menjadi sadar hal itu. Maka dia berusaha apa yang akan dikerjakan itu harus selalu benar dan benar. Benar adalah hak mutlak Allah, manusia tidak boleh merebutnya untuk memutuskan mereka harus mengakuinya, pengakuan yang ikhlas itu bentuk kepasrahan terhadap ke Maha Besaran Allah.
Artinya:
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan sholat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. (Al-Bayyinah : 5).

2. Tafahhum
Tafahhum dari akar kata Fahman, yang artinya mengerti. Mengerti setiap persoalan hidup mutlak harus dimiliki oleh manusia yang hidup, karena akan menjadi hidup yang tidak normal jika mereka buta terhadap arti hidup yang mereka akan dan jalani.
Ilmu adalah hal pokok yang harus digali dikaji terus sampai manusia masuk ke liang lahat, dengan mengkaji ilmu terus-menerus akan melahirkan tingkat kefahaman yang amat tinggi tentang hidup ini.
Artinya:
Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang yang diyakini (ajal). (QS: Al-Hijr : 99)
Memahami setiap persoalan itu penting, karena dengan itu akan membawa kebahagiaan hidup dunia akhirat, ibadahpun punya nilai pahala di sisi Allah, ketika akan melaksanakan kesalahan, mereka segera sadar dan tidak jadi melakukan hal itu, sehingga selamatlah mereka dari perbuatan dosa.
untuk bagian ketiga sampai tujuh akan kami lengkapi pada postingan yang akan datang, semoga Allah senantiasa membimbing kita semua menuju jalan yang penuh keridhaan-Nya. Amin....