No | HARI/TANGGAL | TEMPAT | ALAMAT |
1 | Rabu, 29 Desember 2010 | Kediaman Habib Muhammad bin Abdullah Al-Athas | Jl. Melati I Cengkareng ( Belakang pasar ganefo ) |
2 | Rabu, 05 Januari 2011 | Majelis Ta’lim Al-Muhibbin ( Ust. A. Rohili ) | Jl. Tanjung Pura Kp. Prepet Pegadungan Kalideres |
3 | Rabu, 12 Januari 2011 | Mushallah Al-Minaniyah ( Ust. Imron ) | Jl. Prepedan Kamal Kalideres Jak-Bar |
4 | Rabu, 19 Januari 2011 | Majelis Ta’lim Al-Hamidiyah ( Ust. Idham ) | Masjid Safinatul Husna Jl. Bambularangan Rt.008/09 Pegadungan Kalideres |
5 | Rabu, 26 Januari 2011 | RISMADA ( Ust. Syamsul ) | Kp. Rawa Bokor Poncol Kalideres Jakarta Barat ( Dekat Makam Al-Habib ‘Abbas ) |
6 | Rabu, 02 Februari 2011 | Mushallah Al-Hidayah ( Ust. Andri Suhendra ) | Jln. Lingkungan III Rt. 003/03 Tegal Alur – Kalideres |
7 | Rabu, 09 Februari 2011 | IRSAD ( Sdr. Suhaimi & Maulana ) | Jln. Peta Utara Rt. 006/06 Kp. Wadas Pegadungan Kalideres |
8 | Rabu, 16 Februari 2011 | Mushallah Darus Salam ( Sdr Hendrik & Mulyadi ) | Jl. Tanjung Pura 04/05 Kp. Koang Pegadungan Kalideres |
9 | Rabu, 23 Februari 2011 | Majelis Ta’lim Al-Barkah ( Ust. Yanto ) | Gg Batok Prepedan Kamal Kalideres |
10 | Rabu, 02 Maret 2011 | Masjid Darurrahman ( Ust. Suryadi & Ust. Rasan ) | Jln. Manyar Dalam Rt 002/15 Kp. Menceng Tegal Alur Kalideres |
11 | Rabu, 09 Maret 2011 | Masjid Riyadhurruhama ( Ust. Ubaidillah ) | Kp. Gardu Rw. Bokor Kamal Kalideres Jak-Bar |
12 | Rabu, 16 Maret 2011 | Masjid Baitul Muttaqin ( Ust. Rojali ) | Kp. Rawa Terong Kamal Kalideres Jakarta Barat |
13 | Rabu, 23 Maret 2011 | Majelis Ta’lim Al-Andalusia ( Ust. A. Anda ) | Jl. Prepedan Rt. 03/07 Kamal Kalideres Jak-Bar |
14 | Rabu, 30 Maret 2011 | Majelis Ta’lim Al-Fitroh II ( Sdr. A. Baijuri ) | Jl. Tanjung Pura 08/05 Kp. Maja Pegadungan Kalideres |
15 | Sabtu, 02 April 2011 | Maulid Agung Jam’iyyah Majelis Ratib Al-Atthasiyyah | Jl. Prepedan Rt. 03/07 Kamal Kalideres Jak-Bar |
16 | Rabu, 06 April 2011 | Majelis Al-Habib Musthofa Al-Masyhur | Jl. Lingkungan III Tegal Alur Kalideres |
17 | Minggu, 10 April 2011 Pukul O8:00 WIB | Maulid Agung di kediaman Guru Besar “Alhabib Muhammad Bin Abdurrahman Al-Atthas” | Pon-Pes 'Ainur Rohmah" Ciater Barat Serpong Tangerang Selatan |
Jumat, 24 Desember 2010
Jadwal Majelis
Selasa, 21 Desember 2010
Makna Ratib dan Keutamaannya
Makna Ratib
Perkataan Ratib mempunyai banyak arti, Ratib yang dimaksud disini berasal dari perkataan رَتَّبَ yang artinya mengatur atau menyusun. Ratib adalah sesuatu yang tersusun, teratur dengan rapinya. Ratib Al-Athos terdiri dari dzikir, ayat-ayat Al-Qur’an dan do’a-do’a yang telah disusun oleh Al-Habib Umar bin Abdurrahman Al-Athos yang dibaca juga pada waktu-waktu tertentu seperti Sembahyang sunnah Rawatib yang merupakan diantara sembahyang-sembahyang sunnah yang diamalkan pada waktu yang tertentu oleh Nabi Muhammad SAW.
Istilah Ratib digunakan kebanyakan di negeri Hadhramaut dalam menyebut zikir-zikir yang biasanya pendek dengan bilangan zikir yang sedikit (seperti 3, 7, 10, 11 dan 40 kali), senang diamalkan dan dibaca pada waktu-waktu tertentu yaitu sekali pada waktu pagi dan sekali pada waktu malam. Diantaranya ada Ratib Al-Haddad, Ratib Alaydrus, Ratib Al-Muhdhor, dan lain-lain.
Keutamaan Ratib
Beberapa ulama salaf berkata; diantara keutamaan ratib ini mereka yang tetap mengamalkannya adalah dipanjangkan umur, mendapat husnul khotimah, dijaga segala kepunyaannya baik yang di laut dan di bumi, dan senantiasa berada dalam perlindungan Allah SWT.
Bagi mereka yang mempunyai hajat tertentu, membaca ratib pada suatu tempat yang kosong dengan berwudhu, menghadap kiblat dan berniat apa kehendaknya Insya Allah dikabulkan Allah Swt. Untuk lebih jelasnya pengamalan ratib ini bisa ditanyakan kepada para guru di majelis ta’lim maupun kepada habaib yang sepuh.
Diantara kelebihan ratib ini adalah terjaga rumahnya dan 40 rumah-rumah di sekelilingnya daripada kebakaran, kecurian, dan terkena sihir. Asy-Syaikh Ali Baras berkata, “Apabila dibaca dalam satu kampung atau satu tempat ia mengamankan penduduknya seperti dijaga oleh 70 pahlawan yang berkuda. Mereka yang tetap mengamalkannya akan diampuni Allah dosa-dosanya walaupun sebanyak buih-buih di laut.”
Bagi mereka yang terkena sihir, dengan membaca ratib ini insya Allah diselamatkan oleh Allah berkat asma Allah, ayat-ayat Al-Qur’an dan amalan-amalan Nabi Muhammad SAW.
Al-Habib Husein bin Abdullah bin Muhammad bin Muhsin bin Husein Al-Athos berkata, “Mereka yang mengamalkan ratib dan terpatuk ular niscaya tidak akan terjadi apa-apa pada dirinya. Bagi orang yang takut niscaya akan selamat dari pada segala yang ditakuti. Pernah ada orang yang diserang oleh 15 orang pencuri dan dia selamat.”
Pernah dating satu kumpulan mengadu akan hal mereka yang di kelilingi oleh musuh. Al-Habib Husein menyuruh mereka membaca ratib dan beliau jamin insya Allah mereka akan selamat.
Seorang ulama As-Sayyid Isa bin Muhammad Al-Habsyi berkata bahwa beliau telah mendapat banyak manfaat dari Al-Habib Umar berkenaan dengan kelebihan ratib ini. Beliau berkata beberapa orang telah dating kepada Al-Habib Umar dan mengadu kepadanya tentang kemarau yang panjang dan sempitnya mata pencaharian mereka. Beliau (Al-Habib Umar) memberi nasihat kepada mereka untuk membaca ratib dan dzikir At-Tauhid selepas ratib. Mereka pun mengamalkannya dan tidak lama kemudian Allah Ta’ala menurunkan rahmat atas mereka.
Ada sebuah kampung yang cukup yakin dengan keutamaan dan manfaat ratib Al-Habib Umar bin Abdurrahman Al-Athos dan tidak pernah meninggalkan dalam membacanya baik yang usia muda maupun tua yang kecil maupun yang besar, setiap malam mereka membaca ratib beramai-ramai dengan suara yang keras. Kebetulan kampung itu mempunyai musuh yang hendak menyerang mereka. Kumpulan musuh ini mengirim seorang pengintai untuk mencari rahasia tempat mereka supaya dapat menyerang dengan mudah. Kebetulan pada waktu si pengintai ini dating dengan sembunyi-sembunyi mereka sedang membaca ratib dan sampai kepada lapazh dzikir:
بِسْمِ اللهِ آمَنَّا بِاللهِ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللهِ لاَخَوْفٌ عَلَيْه
Artinya:
“Dengan kebesaran nama Allah kami beriman kepada Allah dan barang siapa yang beriman kepada Allah tiada takut baginya”
Mendengar tiada takut baginya, dan diulangi sampai 3 kali si pengintai menjadi takut dan kembali lalu menceritakan kepada kaumnya apa yang dia dengar dan mereka tidak jadi menyerang, maka selamatlah kampung itu.
untuk download bacaan ratibnya klik disini
Langganan:
Postingan (Atom)